Selasa, 13 Juni 2017

DASAR - DASAR JARINGAN


DASAR DASAR JARINGAN

oke sahabat blogger semua, kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai dasar-dasar jaringan

Tujuan : untuk mengetahui dasar – dasar jaringan agar kedepannya mudah dalam membuat jaringan

1. PENGERTIAN JARINGAN

Jaringan komputer (jaringan) adalah sekumpulan jaringan telekomunikasi yang terbentuk dari komputer individu (personal computer) yang di hubungkan dengan Transmission Control Protocol / Internet Protocol ( TCP/IP) sehingga memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta (request) dan memberikan layanan (service). Untuk detailnya bisa Klik di sini
Berdasarkan kriteria jaringan, jaringan di bedakan menjadi beberapa bagian, untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut :

2. TOPOLOGI JARINGAN
  1. TOPOLOGI BUS

    Topologi bus adalah sebuah topologi yang tersusun rapi seperti antrian. Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya dan jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya menggunakan T-BNC di sepanjang kabel pusat
Kekurangan :
  • Bila terjadi ganguan di kabel pusat, semua akan mengalami gangguan
  • Trafic data terlalu padat
  • Perlu repeater untuk jarak jauh
Kelebihan :
  • Pengembangan jaringan atau penambahan workstation bisa dilakukan dengan mudah
  • Hemat kabel
  • Layout kabel sederhana
  1. TOPOLOGI RING

    Topologi Ring adalah sebuah topologi yang menghubungkan komputer satu dengan lainya secara berurutan dari komputer pertama dan kembali ke komputer pertama dan setiap pengiriman paket data akan melewati komputer yang terhubung sampai ke komputer yang akan di kirimkan paket data.
    Contoh : terdapat 4 komputer dalam topologi ring, jika komputer pertama mengirim ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 dan tidak akan berhenti sebelum samapai tujuan.
Kelebihan :
  • Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  • Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data
Kekurangan :
  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
  • Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  • Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi Star
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles
  1. TOPOLOGI STAR

    Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan :
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan
Kekurangan :
  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down.
  • Jaringan tergantung pada terminal pusat.
  • Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal daripada bus atau ring.
  1. TOPOLOGI TREE

    Topologi Tree adalah sebuaj topologi hasil kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Kelebihan :
  • Terbentuk kelompok yang dibutuhkan setiap saat.
Kekuarangan :
  • Apabila terjadi kesalahan di sektor pusat atau jaringan atas, maka jaringan di bawahnya akan terganggu.
  1. TOPOLOGI MESH

    Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Kelebihan :
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
  • Hubungna dedicated links
  • Privacy dan scurity terjamin.
Kekurangan :
  • Membutuhkan banyak kabel dan port I/O/
  • Membutuhkan space ruang yang besar.
 

3. MACAM – MACaM JARINGAN

  1. LAN

    Local Area Network (LAN) adalah sebuah jarinagan yang cakupanya paling kecil. Sesuai dengan namanya. Jaringan ini hanya di gunakan dalam ruangan yang kecil seperti kafe, warung makan, sekolah, warnet, rumah, dan lain sebagainya.
    Pada dasarnya jaringan LAN ini sangat membantu bagi user yang terhubug dalam jaringan ini untuk berbagi data, jaringan LAN ini cukup stabil dengan penggunaan PC user yang standar dalam satu wilayah. Jaringan ini juga lebih memudahkan setiap user dalam membagikan file dengan cara sharing yang lebih ringkas dan cepat. Kelebihan lainnya dari jaringan LAN adalah biaya oprasional yang relatif kecil karena lebih sedikit dalam menggunakan kabel jaringan.

  2. MAN

    Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
    MAN merupakan sebuah jaringan yang memudahkan user untuk saling bertukan data meskipun lokasi mereka tidak dekat. MAN juga sangat berguna bagi instanasi perusahaan dalam bertukar informasi dan data. Penggunaan man ini sangat efesien meskipun digunakan secara bersamaan.
     
  3. WAN

    Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang jauh lebih luas ruang lingkupnya, seperti satu negara, satu benua, bahkan satu dunia. Internet yang biasa kita gunakan termasuk ke dalam jaringan WAN atau Wide Area Network, karena dapat menghubungkan komputer kita dengan jaringan seluruh dunia.

    Teknologi jaringan WAN ini menggunakan kabel yang terletak di dalam tanah maupun di dasar laut, dengan begitu jaringan yang tercakup lebih luas bahkan antar benua dan banyak negara. Terdapat jenis-jenis kabel aringan komputer yang biasa di gunakan, dan kebel yang di gunakan untuk jaringan WAN ini menggunakan kabel fiber optic yang cukup kuat sehingga rentan akan kerusakan meski tertanam di dalam tanah maupun di lautan.Kelebihan dari jaringan ini memiliki speed yang cukup baik dan stabil, pertukaran informasi yang di lakukanpun lebih aman dan terarah. Karena menyangkut hubungan antar negara maka jaringan ini cukup baik di bandingkan jaringan LAN dan jaringan MAN. Namun terdapat kekurangan juga dari jaringan WAN ini, yaitu biaya oprasional yang cukup tinggi sebab harus
    menanamkan kabel fiber optik yang sangat banyak.


Dan untuk deketahui berdasarkan distribursi, jaringan di bedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Jaringan Terpusat : Jaringan terpusat merupakan jaringan umum yang biasanya digunakan pada warnet, perpustakaan, dan tempat mengakses informasi publik lainnya. Jaringan terpusat ini mengandalkan satu server sebagai penyedia data utama, yang kemudian dihubungkan ke dalam beberapa komputer client.
  2. Jaringan Terdidtribusi : Jaringan terdistribusi merupakan gabungan dari beberapa jaringan terpusat, sehingga dalam hal ini, komputer client dan server akan membentuk suatu jaringan tersendiri yang baru, dan dapat mengakses informasi lebih banyak, karena menggunakan lebih dari 1 sistem jaringan terpusat.
    Jaringan terdistribusi ini lebih membantu para user dalam mendapatkan informasi lebih cepat dan tepat, pasalnya jaringan ini memiliki banyak processor yang dapat bekerja secara bergantian jika terdapat masalah pada salah satu processor yang sedang beroperasi.
Dan berdasarkan transmisinya terdapat jaringan tanpa kabel (Wireless), sebuah layanan internet yang pelayanannya tanpa mengunakan kabel dan bisa diakses oleh banyak user.  Contohnya WiFi
 Serta transmisi jaringan dengan kabel atau Wired, diman di setiap transmisi harus menggunakan kabel, Contohnya jaringan LAN
Juga berdasarkan peran dan hubungan terdapat dua jenis jaringan yaitu :
  • Client Server, dimana terdapat sebuah pc yang bertindak sebagai server untuk melayani beberapa klient.

  • Peer To Peer, diamana sebuah pc yang saling berhubungan bisa bertindak sebagai client ataupun server.




REFERENSI


dan dari beberapa E-Book




Sekian yang dapat saya bagikan kepada temen-temen semua selamat berkarya.

OSI LAYER dan TCP/IP


OSI LAYER dan TCP/IP

Selamat sore teman-teman kali ini saya akan berbagi mengenai apa itu OSI layer dan TCP/IP,
oke langsung saja ya.

Tujuan : Untuk mengetahui apa itu OSI Layer dan TCP/IP

1. PENGERTIAN

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa tahun 1977. OSI ( Open System Interconnection ) disebut juga dengan model “ Model tujuh lapis OSI “ (OSI seven layer model)

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok atau vendor. OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi. Untuk detail lebih lanjut klik disini


2. Seteruktur OSI Reference Model


Application layer : Merupakan struktur OSI layer yang berada pada lapisan ke-7, Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS

Presentation layer : Berada pada lapisan ke-6 memiliki fungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

Sesion Layer : Merupakan lapisan ke -5 yang berfungsi untuk mengidentifikasi bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau di hancurkan. Selain itu dalam level ini juga dilakukan resolusi nama.

Transport layer : Lapisan ke-4 OSI Layer, berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Adapun protokol yang berada dalam lapisan ini adalah UDP, TCP, dan SPX ( Sequence Packet Exchange).

Network layer : Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP, dan RARP (Reverse ARP).

Data Link layer : Lapisan ke-2 ini befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

Physical Layer : Merupakan lapisan pertama yang berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.


3. TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) jika diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem operasi Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.
Berbeda dengan OSI layer, Pada TCP/IP setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message 3. Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Mungkin cukup sekian yang dapat saya bagikan kali ini.
Terimakasih
Referensi